sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menarik Dibahas, Bagaimana Sejarah Saham UNTR? 

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
16/09/2022 08:55 WIB
Sejarah Saham UNTR (PT United Tractors Tbk) yang merupakan emiten bergerak di bidang distribusi alat-alat berat sangat menarik dibahas.
Menarik Dibahas, Bagaimana Sejarah Saham UNTR?  (Foto: Sejarah Saham UNTR)
Menarik Dibahas, Bagaimana Sejarah Saham UNTR?  (Foto: Sejarah Saham UNTR)

IDXChannel - Sejarah Saham UNTR (PT United Tractors Tbk) yang merupakan emiten bergerak di bidang distribusi alat-alat berat sangat menarik dibahas. United Tractors merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk. PT Astra International Tbk merupakan salah satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia, dengan jaringan layanan di berbagai industri dan sektor.

Pada 19 September 1989, United Tractors (UNTR) menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Astra saat ini memiliki 59,5% saham United Tractors, sisanya dimiliki oleh publik. Saat ini, United Tractors telah menjadi salah satu pemain terkemuka di sektor industri dan domestik melalui lima pilar bisnisnya yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Pertambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi dan Energi.

Sejarah Saham UNTR

United Tractors memiliki anak perusahaan, Acset Indonusa Tbk (ACST), yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT Karya Supra Perkasa, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 1989, UNTR menawarkan kepada publik melalui penawaran umum perdana 2.700.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 dan Rp7.250 per saham.

Pada tahun 2008, perusahaan  mengakuisisi PT Tuah Turangga Agung (TTA), yang berkantor pusat di Kapuas, Kalimantan Tengah, dan mendirikan PT Multi Prima Universal, sebuah layanan penyewaan mesin dan penjualan mesin bekas. 

Pada tahun 2012, Tuah Turangga Agung TTA mengakuisisi PT Borneo Berkat Makmur. PT Piranti Jaya Utama memegang konsesi pertambangan di Kapuas, Kalimantan Tengah. Pada tahun yang sama, UTPE mengakuisisi PT Perkasa Melati (sekarang PT Patria Maritime Perkasa) dan memasuki industri pembuatan dan perbaikan kapal di Batam, Kepulauan Riau.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement