IDXChannel - Definisi dan contoh ARA perlu diketahui investor saat bermain saham. Terlebih ini merupakan pembahasan penting dan menjadi pertimbangan dalam membeli saham.
Kemajuan teknologi yang terjadi, memudahkan investasi atau membeli saham melalui smartphone. Meski demikian, kemudahan itu seringkali diabaikan dengan istilah dalam pembelian saham. Tidak terkecuali ARA (auto rejection atas).
Analisis Saham: ICBP, UNVR hingga WSBP
Lantas apa itu definisi dan contoh ARA? Berikut pembahasannya.
Apa itu ARA dalam Saham
Pentingnya pembahasan terkait definisi dan contoh ARA ini dapat membantu Anda meminimalisir resiko dalam bermain saham. ARA ( Auto Rejection Atas) merupakan persentase batas kenaikan harga tertinggi dari saham.
Saham GOTO Masih Dalam Tren Pelemahan
Dengan kata lain pergerakan harga saham di pasar modal tidak dapat bergerak bebas lebih tinggi hingga melewati batas atas yang sudah ditentukan. ARA menjadi acuan untuk mengatur pergerakan saham sehingga ada batas kenaikan suatu saham dalam satu hari.
Adanya ARA bermanfaat untuk memastikan harga saham tidak naik secara terus menerus tanpa batasan dan menjaga tetap berada di batasan normal. Adapun penyebab saham masuk dalam kondisi ARA adalah karena tingginya minat beli pasar pada suatu saham yang bisa saja disebabkan manipulasi bandar, pengumuman baru dari pemerintah, rencana aksi korporasi perusahaan hingga rumor-rumor diantara peminat saham.
Saham yang terkena ARA menyebabkan permintaan order investor dan trader tertolak oleh sistem secara otomatis. Artinya saham tersebut tidak dapat dibeli ataupun dijual kecuali harga saham sudah kembali normal. Batasan ARA yang berlaku dalam sehari menurut BEI adalah:
- Harga saham dengan besaran Rp50-Rp200 berlaku ARA 35 persen.
- Harga saham dengan besaran Rp200-Rp5.000 berlaku ARA 25 persen.
- Harga saham dengan besaran diatas Rp 5000 berlaku ARA 20 persen.
Mengenal Definisi dan Contoh ARA Pada Saham. (FOTO: MNC Media)
Definisi ARA secara Ilmiah
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan definisi Auto Rejection yang berarti penolakan secara otomatis oleh Jakarta Automatic Trading System (JATS) terhadap jual dan/atau permintaan beli Efek Bersifat Ekuitas (EBE) yang dimasukkan ke JATS akibat dilampauinya batasan harga atau jumlah Efek Ekuitas yang ditetapkan oleh Bursa.
Adapun Menurut Adjura Novrina menulis dalam penelitiannya tentang “Tinjauan Yuridis Kebijakan Bursa Efek Indonesia Terhadap Saham Auto Rejection Bawah di Masa Pandemi Covid-19”, Auto Rejection Atas (ARA) adalah sebuah kondisi yang terjadi pada saat harga penawaran jual/permintaan beli efek melampaui batas atas rentang harga yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Singkatnya ARA terjadi saat saham naik signifikan hingga menyentuh batas atas yang telah ditetapkan BEI.
Contoh Perusahaan yang Pernah Mengalami ARA
- PT Kimia Farma Tbk.
- PT Sentra Mitra Informatika.
- PT XL Axiata Tbk.
- PT Unilever Indonesia Tbk.
- PT Greenwood Sejahtera Tbk.
Demikianlah terkait definisi dan contoh ARA. Semoga informasi dapat menambah wawasan Anda.