IDXChannel-Definisi dan contoh downtrend di pasar saham yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda investor saham atau trader maka istilah downtrend seharusnya bukan hal asing lagi.
Seorang investor yang berkecimpung di dunia saham, maka ia wajib memantau kondisi pasar saham secara berkala. Sebab pola pergerakan saham di pasar saham sangat tidak menentu, bisa naik, bisa turun atau bisa juga datar.
Pola pergerakan ini biasanya dapat dilihat melalui trendline. Ada tiga jenis pola yang menggambarkan pasar saham yakni uptrend, downtrend, dan sideways. Ketika pola pergerakan saham sedang downtrend, hal itu menunjukkan harga saham mengalami penurunan secara terus menerus. Lantas apa itu downtrend sebenarnya? Berikut pembahasannya.
Definisi dan Contoh Downtrend
Apa itu Downtrend
Downtrend adalah suatu pola pergerakan saham di pasar yang terus mengalami penurunan dalam kurun waktu cukup lama. Menurut investopedia, kondisi pasar bisa dikatakan mengalami kondisi downtrend jika tampak titik puncak atau peak dan titik palung atau through yang semakin menurun secara berturut-turut dalam kurun waktu yang lama.
Alasan terjadi downtrend saham pun sangat beragam. Umumnya hal ini terjadi apabila penawaran kuantitas sekuritas di pasaran lebih banyak daripada permintaan atau minat pembeli. Sementara itu jika downtrend tidak membaik, maka dampak yang akan timbul bisa sangat berbahaya seperti pengangguran massal, daya beli masyarakat menurun hingga terjadi krisis ekonomi.
Definisi Downtrend
Menurut jurnal penelitian tentang “Studi Kasus terhadap Pergerakan Sepuluh Saham Individu” yang ditulis Muhammad Wahyu Kusuma Putra, tren turun (downtrend) adalah kecenderungan harga saham yang bergerak turun karena adanya informasi negatif.
Definisi lainnya menurut Suryanto dalam jurnal “Analisis Teknikal Dengan Menggunakan Moving Average Convergence-Divergence dan Relative Strength Index Pada Saham Perbankan”, downtrend adalah pergerakan harga saham yang arahnya cenderung menurun dari waktu ke waktu.