sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengintip Peluang Saham Mitratel (MTEL) versus Kompetitor Menara

Market news editor Aldo Fernando - Riset
06/12/2022 15:05 WIB
Bisnis menara telekomunikasi memiliki masa depan cerah seiring maraknya penggunaan internet di Indonesia.
Mengintip Peluang Saham Mitratel (MTEL) versus Kompetitor Menara. (Foto: Mitratel)
Mengintip Peluang Saham Mitratel (MTEL) versus Kompetitor Menara. (Foto: Mitratel)

Sementara, raksasa menara lainnya dari Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki 21.553 menara per akhir September tahun ini.

Soal kinerja keuangan, pertumbuhan laba bersih emiten yang melantai di bursa sejak 22 November 2021 atau setahun lalu tersebut juga jauh lebih tinggi (tumbuh 18,06%) dibandingkan TBIG (13,13%) dan TOWR (-0,81%). (Lihat tabel di bawah ini.)

Kemudian, tower leasing atau sewa menara terus menjadi pendorong pertumbuhan utama, membukukan pendapatan sebesar Rp4,59 triliun atau melonjak 17,0 persen secara tahunan (YoY) didorong oleh penambahan menara & colocation.

Peluang Si Jagoan Grup Telkom

Melihat sejumlah rasio valuasi, MTEL memiliki peluang yang menarik dibandingkan dua pesaing besarnya, TBIG dan TOWR.

Kapitalisasi pasar (market cap) MTEL yang mencapai Rp62,22 triliun per 5 Desember 2022, misalnya, masih mengungguli TBIG (Rp54,38 triliun) dan TOWR (Rp58,41 triliun).

Dari metrik harga saham dibandingkan nilai buku (rasio PBV), saham MTEL diperdagangkan 1,82 kali nilai bukunya atau lebih rendah dibandingkan TBIG (4,86 kali) dan TOWR (4,53 kali). Ini menandakan saham MTEL masih dihargai lebih murah ketimbang kompetitor.

Sementara, BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang terbit pada 2 November 2022 masih merekomendasikan beli (buy) untuk MTEL dengan harga target (TP) Rp1.040 per saham.

“Kami percaya MTEL memiliki keunggulan dibandingkan peers untuk menangkap potensi kenaikan pesanan dari klien telco mengingat keunggulan komparatifnya berdasarkan headroom covenants, ukuran portofolio menara,” jelas analis BRI Danareksa Sekuritas.

Senada, riset dari Mandiri Sekuritas yang dipublikasi pada 28 Oktober 2022 juga turut merekomendasikan buy untuk MTEL di harga target Rp950 per saham.

Analis Mandiri Sekuritas berpendapat, keberhasilan Mitratel membukukan pertumbuhan EBITDA 13,2 persen YoY di kuartal III 2022 berkat akuisisi menara dari Telkomsel dan program efisiensi biaya.

Lebih lanjut, demikian kata riset tersebut, metrik operasional dan neraca (balance sheet) Mitratel juga tetap solid kendati adanya penambahan menara hasil dari merger dan akuisisi (M&A).

Neraca yang kokoh tersebut tercermin dari rasio leverage yang rendah, yakni net debt terhadap EBITDA sebesar 1,74 kali.

“Ini akan membantu perusahaan untuk menangkap peluang organik dan anorganik,” jelas analis Mandiri Sekuritas dalam riset tertulis. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement