Penguatan harga minyak kedelai, ketergantungan India pada impor minyak nabati, dan perkembangan penegakan aturan kehutanan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) menjadi faktor yang menahan koreksi lebih dalam.
Dari total 3,3-3,4 juta hektare lahan yang direklamasi, hanya sekitar 166.000-416.000 hektare yang dinilai benar-benar produktif, sehingga potensi pasokan dalam negeri tetap terbatas.
MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor perkebunan dengan DSNG dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) sebagai pilihan utama.
Yield FFB DSNG diperkirakan naik menjadi 23,5 kali pada 2026, sementara pabrik baru STAA diproyeksikan memperkuat pendapatan ke depan.
Sementara, risiko yang perlu dicermati meliputi serapan biodiesel yang lebih rendah dari ekspektasi, koreksi harga CPO yang di bawah perkiraan, serta produktivitas kebun yang berpotensi berada di bawah proyeksi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.