Peningkatan likuiditas perdagangan ini juga didorong oleh adanya aksi borong investor asing. Dalam empat hari perdagangan efektif, saham TUGU terus dibeli oleh asing.
Nilai net buy asing sepekan lalu mencapai Rp13,9 miliar dan menjadi net buy mingguan tertinggi sejak awal tahun.
Data perdagangan juga mencatat bahwa total akumulasi beli bersih asing sepanjang tahun 2024 mencapai Rp69 miliar. Dengan demikian saham TUGU juga menjadi saham dari sektor asuransi umum yang paling getol dikoleksi pemodal asing.
Jumlah pemegang saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga konsisten meningkat sejak bulan Mei 2024. Total pemegang saham TUGU tembus 8.453 pada akhir Agustus 2024 lalu, atau meningkat 590 dibanding bulan sebelumnya.
Kinerja perdagangan yang positif dinilai oleh analis tidak terlepas dari profitabilitas TUGU di tahun 2024 yang tumbuh dengan fantastis.
Mengacu pada laporan keuangan bulanan induk, TUGU telah mengantongi laba usaha sebesar Rp562 miliar per Agustus 2024. Bila dibandingkan dengan posisi Agustus 2023, laba usaha naik 80 persen.
Di sepanjang delapan bulan tahun 2024, TUGU (induk saja) berhasil membukukan premi bruto senilai Rp4,1 triliun. Terjadi peningkatan sebesar 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.