Sementara Financing to Deposit Ratio (FDR) naik menjadi 90,75 persen dari 86,88 persen pada semester I-2024.
Nurwachidah juga menyoroti segmen emas yang menjadi pendorong tambahan pendapatan. Sejak memperoleh lisensi Bullion Bank pada Februari 2025, BRIS mencatatkan pertumbuhan bisnis emas 82 persen menjadi Rp16,88 triliun.
"Kontribusi bisnis emas terhadap pendapatan naik menjadi 5 persen per Juni 2025 dibandingkan 2 persen pada 2021," kata dia.
Dari sisi rasio keuangan, Net Interest Margin (NIM) tercatat 5,73 persen, naik dari 5,51 persen. Return on Equity (ROE) berada di level 17,26 persen, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) stabil di 21,38 persen.
Hingga Rabu (24/9/2025) pukul 10:48 WIB, saham BRIS naik 0,75 persen ke Rp2.680 per saham. Transaksi-net mencapai Rp30,08 miliar, dengan volume 11,11 juta saham.
(NIA DEVIYANA)