sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meski Terancam Bangkrut, Saham Tupperware Justru Terbang 350 Persen Pekan Ini

Market news editor Febrina Ratna
28/07/2023 08:10 WIB
Saham produsen alat rumah tangga dan dapur, Tupperware (TUP.N), memperpanjang kenaikan tajam yang tidak dapat dijelaskan pada Kamis (27/7/2023) waktu setempat.
Meski Terancam Bangkrut, Saham Tupperware Justru Terbang 350 Persen Pekan Ini. (Foto: MNC Media)
Meski Terancam Bangkrut, Saham Tupperware Justru Terbang 350 Persen Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham produsen alat rumah tangga dan dapur, Tupperware (TUP.N), memperpanjang kenaikan tajam yang tidak dapat dijelaskan pada Kamis (27/7/2023) waktu setempat. Saham emiten tersebut naik lebih dari 50% pada kemarin, dan hampir 350% selama lima hari perdagangan terakhir.

Seperti dilansir dari Reuters, meskipun ada kekhawatiran baru-baru ini tentang bisnisnya yang terancam bangkrut, saham produsen alat rumah tangga dan dapur itu justru naik setinggi USD3,75, yakni level tertinggi sejak awal Maret 2023, dan ditutup naik 56,3% di level USD2,97.

Saham Tupperware pada hari Kamis juga termasuk di antara ticker yang paling banyak ditonton di Stocktwits.com yang berfokus pada investor ritel, dengan skor sentimen "sangat bullish".

Volume perdagangan juga jauh di atas rata-rata perusahaan dan mencapai lebih dari delapan kali rata-rata pergerakan 10 hari saham.

Kenaikan saham terjadi meskipun awal tahun ini ada tanda-tanda masalah keuangan yang dihadapi Tupperware Brands Corp yang berbasis di Florida. Pada April lalu, hal itu menimbulkan keraguan tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan bisnis di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penjualan yang lemah.

Perseroan mendapat angin segar pada Mei 2023 dari bank investasi Moelis & Co yang menandatangani kontrak investasi dan membantu mengeksplorasi strategi alternatif.

Pergerakan saham Tupperware mendorong laju saham perusahaan yang kesulitan keuangan seperti Bed Bath & Beyond (BBBYQ.PK) dan saham lainnya yang dikenal karena popularitasnya yang tiba-tiba di kalangan investor ritel.

Meksi begitu, stok Tupperware sangat pendek. Sekitar 25% dari jumlah saham yang beredar di publik terjual cepat pada 14 Juli, menurut data Refinitiv.

Investor yang membeli dalam jangka pendek, meminjam dana untuk membeli saham Tupperware dan dengan cepat menjualnya, berharap saham tersebut jatuh sehingga mereka dapat membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah. Dengan begitu, mereka bisa mengembalikan dana pinjaman dan mengantongi selisihnya.

Adapun, saham Tupperware masih di zona merah meskipun terjadi kenaikan baru-baru ini. Saham Tupperware masih terpantau turun sekitar 28% secara year to date (ytd).

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement