IDXChannel - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimistis kondisi industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kuartal IV-2024 akan membaik. Optimisme tersebut didasari oleh adanya tren yang menunjukkan kenaikan investasi pada AI (kecerdasan buatan) generatif di sektor swasta yang meningkat lebih dari enam kali lipat dari USD4 miliar pada 2021 menjadi USD25 miliar pada 2023.
Presiden Direktur MTDL Susanto Djaja mengatakan, sejauh ini, sudah lebih dari 100 use cases penerapan AI oleh MTDL kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia di berbagai sektor seperti industri ritel, industri susu, industri FMCG, dan industri jasa keuangan.
“Sebagai salah satu perusahaan Indonesia terdepan dalam penerapan AI, karena sejak 10 tahun terakhir kami sudah mengembangkan solusi Big Data yang menjadi basis pengembangan AI, MTDL sangat siap untuk membidik peluang yang muncul dari kenaikan investasi tersebut,” kata dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Selain peningkatan permintaan pada solusi Bisnis Aplikasi dan Cloud, peningkatan tren pada Teknologi AI dan Cyber Security semakin terlihat. Sehingga, pendapatan unit bisnis Solusi & Konsultasi MTDL pada kuartal III-2024 meningkat sebesar 9 persen QoQ.
Peningkatan pendapatan tersebut menunjukkan mulai kembalinya belanja teknologi informasi dari korporasi di Indonesia secara bertahap. Sementara peningkatan pemesanan (order booking) untuk delapan Pilar Solusi Digital mencapai 33 persen YoY di Januari-September 2024.
Pada unit bisnis Distribusi, lanjut Susanto, segmen consumer menunjukkan peningkatan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 47 persen QoQ pada kuartal III-2024. Segmen ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan Perseroan, dengan kontribusi mencapai 40 persen dari total pendapatan pada September 2024.
Secara keseluruhan, unit bisnis Distribusi tumbuh sebesar 18 persen YoY di Januari-September 2024, terutama didukung oleh pertumbuhan segmen telco/smartphone yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 98 persen YoY.
Oleh karenanya, pendapatan MTDL meningkat 14 persen YoY menjadi Rp17 triliun.
“Pemulihan di sektor korporat dan distribusi komersial telah menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan ini,” kata Susanto.
Mengantisipasi pertumbuhan di industri TIK khususnya pada unit bisnis Distribusi, MTDL sedang mengerjakan proyek meningkatkan kapasitas central warehouse Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat. Proyek dengan perkiraan anggaran sebesar Rp120 miliar ini dan direncanakan akan selesai pada Februari 2025.
Peningkatan kapasitas ini diperlukan, mengingat tingkat penggunaan gudang MTDL sudah mencapai 80 persen dari kapasitas maksimum.
Selain kegiatan perluasan gudang tersebut, MTDL juga secara resmi memulai usaha patungan (JV) dengan FPT-IS. Pada usaha patungan yang diberi nama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) ini, MTDL memegang 60 persen saham. FMI yang rencananya akan mulai beroperasi pada awal 2025 ini akan menawarkan layanan dalam bidang keamanan siber, solusi AI, dan pengembangan perangkat lunak.
(Dhera Arizona)