Angka output industri Korea Selatan mengejutkan pasar, mencatat penurunan 3,5 persen dibandingkan ekspektasi kenaikan 0,5 persen dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
“Penurunan sektor manufaktur sangat mengecewakan mengingat faktor musiman seharusnya membantu,” kata Michelle Lam, ekonom China di Societe Generale SA di Hong Kong, dikutip Bloomberg News, Kamis (30/11).
“Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan permintaan swasta masih sangat rapuh; sementara stimulus pemerintah belum muncul dalam data,” imbuhnya.
Menurut laporan Bloomberg News, kendati perekonomian China mengalami kesulitan, sejumlah investor global termasuk Fidelity International dan Invesco Ltd mulai bertaruh pada perubahan haluan di pasar saham dan kredit Negeri Tirai Bambu.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Shanghai untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, menyoroti pusat keuangan utama China ketika investor mencari pembuat kebijakan untuk meningkatkan melemahnya sentimen sektor swasta dan sektor teknologi. (ADF)