Namun, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. AS tidak melihat adanya indikasi bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.
Berputarnya ketegangan regional akibat perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung juga terus mendukung harga minyak.
Pada Selasa, wakil pemimpin Hamas tewas dalam serangan di Beirut.
Itu menjadi serangan pertama yang menghantam ibu kota Lebanon dalam hampir tiga bulan baku tembak yang hampir terjadi setiap hari antara militer Israel dan Hizbullah dukungan Iran yang terbatas di wilayah perbatasan.
Kekhawatiran pengiriman di Laut Merah juga tetap menggelayuti pasar setelah kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran mengatakan pada Rabu mereka telah “menargetkan” sebuah kapal kontainer yang menuju Israel. Komando Pusat AS mengatakan kelompok militan tersebut telah menembakkan dua rudal balistik anti-kapal di selatan Laut Merah pada hari sebelumnya.
Pasar juga didukung oleh data dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan stok minyak mentah AS turun 7,4 juta barel pada pekan yang berakhir 29 Desember, dua kali lipat penurunan yang diperkirakan para analis yang disurvei oleh Reuters.