Alhasil, perseroan mampu menghasilkan EBITDA senilai Rp7,69 triliun, naik 10,2 persen. Margin EBITDA pun semakin baik dari 80,4 persen pada 2023 menjadi 82,7 persen pada 2024. Sedangkan laba bersih tumbuh 4,8 persen dari Rp2,01 triliun menjadi Rp2,11 triliun.
"Kinerja keuangan yang solid dapat kami capai sesuai harapan berkat kinerja operasional yang juga sangat baik," ujar Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).
Pada 2024, MTEL berhasil menambah 1.390 menara sehingga saat ini memiliki 39.404 menara, atau meningkat 3,7 persen dari akhir tahun sebelumnya.
Dengan kepemilikan sebanyak itu, Perseroan terus memantapkan posisinya sebagai Perusahaan Infrastruktur Telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara.
Di tengah tren konsolidasi, MTEL juga terus mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 19.395 pada 2023 menjadi 20.464 tenant pada 2024, atau meningkat 5,5 persen, sehingga jumlah tenant juga bertumbuh 4,3 persen dari 57.409 menjadi 59.868 tenant.