Seluruh dana segar yang diperoleh perusahaan akan dipergunakan untuk:
- Pelunasan seluruh promissory note Perseroan yang diterbitkan kepada BHIT dengan cara membayar dengan uang dan/atau dengan konversi hak tagih menjadi saham perseroan dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR)
- Setoran modal kepada PT Bhakti Migas Resources (BMR) untuk investasi pengembangan usaha di sektor migas. BMR sedang mengevaluasi peluang eksplorasi di Indonesia Timur, yaitu Blok Semai III di Papua
- Setoran modal ke BCR untuk modal kerja dan pengembangan usaha di sektor pertambangan batu bara.
Seperti diketahui, IATA mengalihkan pilar bisinis utamanya yang sebelumnya bergerak pada bidang pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi yang diawali dengan mengakuisisi 99,33% saham BCR
yang merupakan perusahaan induk dari 8 perusahaan batu bara yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dengan 1,6 miliar MT sumber daya batu bara yang dimiliki BCR, IATA melakukan langkah strategis memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan batu bara dan
kenaikan harga komoditas batu bara. IATA memandang penajaman fokus menjadi perusahaan energi dan investasi, khususnya di sektor batu bara, dapat membantu mendongkrak prospek bisnis perseroan.
(FAY)