Analis merinci angka ini lebih rendah 8 persen dibandingkan rata-rata harga November 2025, untuk mendukung petani lokal dan masih memiliki sekitar 42 ribu ton di persediaan.
"Harga kemungkinan akan bergerak turun saat memasuki musim panen pada kuartal pertama 2026," jelasnya.
Dia menilai intervensi pasokan jagung melalui program SPHP pemerintah ikut menjaga kestabilan harga bahan baku pakan.
Sementara pergerakan harga kontrak bungkil kedelai dinilai lebih mencerminkan spekulasi jangka pendek ketimbang peningkatan konsumsi riil.
"Proyeksi USDA yang memperkirakan produksi bungkil kedelai mencapai rekor tertinggi pada FY26 turut memperkuat ekspektasi normalisasi biaya pakan," kata dia.
Riset CGS International Sekuritas menyoroti terdapat pola musiman historis dalam industri unggas yang terus berulang. Perusahaan unggas cenderung membukukan volume penjualan tertinggi pada kuartal IV.
Jason menilai hal ini turut menjaga harga ayam hidup di tingkat produsen tetap stabil memasuki puncak konsumsi Nataru.
"Berdasarkan pola musiman historis, perusahaan unggas umumnya membukukan volume penjualan broiler dan DOC tertinggi pada 4Q, sekaligus mempertahankan harga di level tinggi," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)