Meski demikian, analis masih memperkirakan pertumbuhan laba bersih tahunan (year on year) yang positif untuk CPIN, JPFA, dan MAIN pada kuartal I 2025.
Estimasi laba bersih ketiganya masing-masing berada di kisaran Rp977 miliar hingga Rp1,15 triliun untuk CPIN, Rp655 miliar hingga Rp797 miliar untuk JPFA, serta Rp98 miliar hingga Rp118 miliar untuk MAIN.
Angka tersebut memang menunjukkan penurunan antara 13 persen hingga 27 persen secara kuartalan (qoq), namun tetap mencerminkan kenaikan 18 persen hingga 41 persen secara tahunan (yoy)
Penurunan margin pada kuartal I-2025 terutama dipicu oleh koreksi harga ayam hidup dan DOC (day-old-chick), yang masing-masing turun 4 persen dan 10 persen dibanding kuartal sebelumnya. Di sisi lain, penurunan harga bahan baku, terutama soybean meal, yang melemah 4 persen secara kuartalan, sedikit meredam tekanan margin.
Dengan kontribusi historis musim Ramadan yang umumnya menyumbang 32 persen terhadap laba tahunan, realisasi yang lebih lemah tahun ini berpotensi menyeret proyeksi laba tahun penuh 2025. Estimasi laba kuartal I-2025 setara dengan 21 persen hingga 25 persen dari target setahun penuh yang ditetapkan oleh BRI Danareksa maupun konsensus pasar.