Menurut Joseph, jadi akan ada sifat atau momentum yang berbeda dari pengalihan saham ini. Sehingga bank-bank besar investor bisa pilih bank yang punya momentum seperti BMRI dan BBRI tersebut karena mereka punya sentimen yang khusus dan spesifik.
"Jadi tidak ada salahnya kita entry di perbankan big caps," katanya.
Sedangkan pilihan lain adalah saham Indosat (ISAT) yang hari ini menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan. Dengan target merger dengan Tri terlaksana pada 4 Januari 2022, menurut Joseph masih ada waktu untuk memanfaatkan saham ISAT ini.
"Mereka akan menerbitkan saham baru 32 persen yang mana saham ini akan diambil oleh Tri, jadi ada kepentingan bahwa harga ISAT dibawa naik, karena ada momentum, menurut saya ga ada ruginya karena harga ISAT sudah cenderung terkoreksi cukup dalam beberapa bulan terakhir karena dividen," jelasnya.
Untuk ISAT masih optimis ke level 7.000 dan minim profit taking karena momentum yang ada. (TYO)