Tak hanya itu, saham perbankan big four RI juga kerap dilego oleh investor asing belakangan.
Melansir data BEI per Kamis (16/3), dalam sepekan terakhir saham BBCA mencatatkan jual bersih atau net sell jumbo, yakni sebesar Rp795,9 miliar. Disusul oleh saham BMRI dan BBRI yang masing-masing mencatatkan net sell sebesar Rp730,6 miliar dan Rp553,8 miliar.
Di sisi lain, anjloknya IHSG juga disertai dengan merosotnya nilai transaksi harian di bursa saham Tanah Air.
Tercatat, likuiditas perdagangan IHSG secara year to date (YTD) mencapai Rp10 triliun, yaitu merosot tajam dibanding rata-rata transaksi harian pada 2022 yang mencapai Rp14,7 triliun.
Menurut riset RHB Sekuritas bertajuk “Market Strategy: Be Defensive Now, Focus on Cyclical Sector in 2H” yang diterbitkan pada Selasa (14/3), nilai transaksi harian IHSG turun karena investor sedang wait and see.
“Kami percaya kebijakan The Fed dalam menaikkan suku bunga di atas dari perkiraan sebelumnya berkontribusi pada penurunan likuiditas perdagangan IHSG karena pasar cenderung menunggu keputusan The Fed sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam jumlah besar,” tulis riset tersebut.