Dari sisi produksi, perseroan juga mengalami penurunan pada produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 6% secara tahunan menjadi 1,28 juta ton dari sebelumnya 1,36 juta ton yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung, serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit.
Sejalan dengan itu maka total produksi CPO turun 5% secara tahunan menjadi 327 ribu ton dari sebelumnya sebesar 345 ribu ton.
“Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami, namun secara kuartalan, kami telah melihat pemulihan produksi pada kuartal II dibandingkan kuartal I,” kata dia.
Ia menyampaikan bahwa, di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, perseroan tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.
(NDA)