Selain itu, perseroan juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp446,04 miliar pada 2023 lalu. Hal ini naik sebesar Rp121,51 miliar, atau 37,44 persen dari tahun sebelumnya, yang sebesar Rp324,52 miliar.
Sementara, Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M Sakti, menyampaikan bahwa saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat.
Hal itu terutama dengan penyelesaian kewajiban derivatif kepada Glencore sebesar USD854,7 juta atau setara dengan Rp13,1 triliun.
Dengan penyelesaian utang ini, rasio debt to equity Perseroan menjadi jauh lebih baik dan sehat dari Rp12,08 triliun atau 10,44x di tahun sebelumnya, menjadi Rp589,27 miliar atau 1,67x pada 2023.
"Dengan demikian, kondisi neraca Perusahaan menjadi lebih ramping dan sehat sehingga diharapkan ke depan BNBR bisa melesat lebih cepat dari sebelumnya," ujar Roy.