Meski pendapatan naik, beban pokok perseroan terpangkas 2% menjadi Rp5,38 triliun, sehingga margin laba kotor tumbuh signifikan mencapai Rp1,06 triliun, dari sebelumnya Rp758,61 miliar, demikian mengutip keterbukaan informasi, Senin (18/3/2024).
Terdapat kenaikan dari sisi ongkos penjualan dan distribusi mencapai Rp160 miliar dari semula Rp138 miliar. Demikian juga kenaikan beban umum dan administrasi menjadi Rp144,05 miliar, sehingga laba sebelum pajak penghasilan tersisa Rp640,58 miliar.
Neraca ISSP pada akhir 2023 menunjukkan kenaikan aset 7,63% yoy menjadi Rp7,97 triliun. Ini sejalan dengan pertumbuhan modal bersih atau ekuitas 11,43% menjadi Rp4,61 triliun, sementara total utang atau liabilitas naik 2,81% menjadi Rp3,35 triliun.
Kas dan setara kas yang tersisa mencapai Rp176,93 miliar, naik signifikan dari awal tahun yang hanya mencapai Rp50 miliar. Ini disebabkan adanya pertumbuhan pemasukan operasional.
(NIY)