IDXChannel - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) dan entitas anak membukukan laba bersih periode berjalan sebanyak Rp26,71 miliar di kuartal II-2022. Capaian itu meningkat 70,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp15,69 miliar.
Kenaikan laba justru terjadi di saat emiten jasa pembiayaan itu mengalami penurunan pendapatan di enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan BPFI mencapai Rp134,18 miliar, alias lebih rendah 8,47% dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp146,60 miliar.
Kondisi tersebut didukung oleh penurunan beban usaha per segmen yang terdiri dari gaji-tunjangan, umum-administrasi, keuangan, dan kerugian penurunan nilai, meskipun beban pemasaran meningkat tipis.
Kinerja kuartalan ini membuat laba per saham dasar BPFI tumbuh menjadi Rp10,38, dari semula Rp8,80. Demikian laporan keuangan BPFI di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/7/2022).
Secara rinci, kontribusi terbesar pemasukan BPFI berasal dari pembiayaan konsumen sebesar Rp70,07 miliar, disusul adminstrasi Rp33,05 miliar, sewa pembiayaan Rp22,67 miliar, anjak piutang Rp3,55 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp4,81 miliar.
Per 30 Juni 2022, BPFI memiliki total aset sebanyak Rp1,29 triliun, lebih rendah 0,09% dari akhir 2021 senilai Rp1,29 triliun. Kewajiban pembayaran utang perseroan menyusut menjadi Rp341,32 miliar, dari Rp377,31 miliar, sedangkan modal atau ekuitas perusahaan tumbuh di angka Rp955,02 miliar.