Rupiah diperkirakan bergerak volatil seiring ramainya rilis data ekonomi dan tenaga kerja pada pekan depan.
Ibrahim menuturkan, penguatan Rupiah juga disebabkan oleh sentimen eksternal, yaitu pasar mempertahankan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan tetap memangkas suku bunga pada Desember 2024.
Prediksi pemangkasan suku bunga The Fed di Desember terus berlanjut meskipun data terbaru menunjukkan ketahanan inflasi AS. Sementara pejabat Fed mendukung pelonggaran suku bunga secara bertahap.
Namun, prospek jangka panjang untuk suku bunga AS tidak pasti, mengingat inflasi masih jauh di atas target Fed sebesar 2 persen.