IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencecar PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) soal sisa dana penawaran umum perdana (IPO) yang tak kunjung terserap. Pengembang properti tersebut diketahui masih menyimpan dana IPO Rp128 miliar.
NATO melantai perdana di BEI pada 18 Januari 2019 dan baru menyerap dana Rp71,76 miliar. Artinya, sisa dana Rp128,23 miliar dari total penghimpunan dana Rp200 miliar mengendap di perbankan selama lima tahun terakhir.
“Sisa dana hasil penawaran umum tersebut masih ditempatkan dalam bentuk rekening giro pada PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga,” kata Direktur Utama NATO, Gede Putu Adnawa dalam suratnya kepada BEI dikutip Selasa (7/1/2025).
Dia memastikan rencana penggunaan dana IPO tersebut belum berubah sesuai prospektus awal, yakni dana tersebut akan digunakan untuk membangun resor di Selayar (Sulawesi Selatan), Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur) dan Kalimantan Timur.
Gede mengatakan, pengembang properti asal Bali itu kesulitan menyerap dana IPO sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Situasi tersebut memperlambat proses realisasi proyek tersebut, terutama karena prospek sektor pariwisata hingga saat ini belum cerah.