IDXChannel—NAV reksadana, atau net asset value, adalah harga bersih dari reksadana yang diperjualbelikan. Net asset value dalam reksadana juga kerap disebut dengan istilah lain, yakni Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Dalam ranah investasi reksadana, investor menggunakan NAV untuk mempertimbangkan instrumen investasi. Dilansir dari ocbcnisp.com (25/7), NAV menunjukkan beberapa hal penting terkait instrumen reksadana:
- Menggambarkan total kekayaan reksadana yang dikelola manajer investasi
- Sebagai tolok ukur penentuan harga reksadana
- Digunakan untuk memperkirakan jumlah keuntungan saat investor menjual reksadana
- Menemukan harga unit suatu instrumen investasi dari perusahaan reksadana
- Menyajikan informasi mendalam tentang suatu produk reksadana
NAV reksadana merupakan salah satu alat ukur untuk melihat kinerja investasi pengelolaan reksadana. NAV bisa berubah setiap saat, mengikuti harga instrumen investasi di pasar yang berfluktuasi setiap hari.
NAV yang meningkat menunjukkan kinerja reksadana yang positif, sehingga menguntungkan investor. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan nilai NAV suatu reksadana. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain keahlian manajer investasi untuk memilih portofolio aset pengelolaannya.
Faktor lain yang turut mempengaruhi NAV adalah AUM (asset under management), atau jumlah dana yang dikelola perusahaan investasi. Perlu diingat, NAV dan AUM adalah dua hal yang berbeda.
Jika AUM merupakan total dana yang dikelola manajer investasi, maka NAV merupakan harga per unit reksadana. NAV merupakan nilai pasar dari portofolio setelah dikurangi biaya operasional.
Komponen yang masuk dalam perhitungan NAV reksadana antara lain kupon, dividen, dan surat berharga setelah dikurangi biaya operasional. Oleh sebab nilainya bisa berubah setiap hari, maka momentum paling tepat untuk menghitung NAV adalah tiap akhir perdagangan.
NAV Reksadana: Cara Menghitung
Dari perhitungan NAV, investor bisa memperoleh informasi keuntungan yang reksadana yang dimilikinya. Net asset value dihitung dengan menjumlahkan total aktiva bersih dana secara total, lalu dibagi dengan jumlah total unit yang beredar.
Rumusnya seperti berikut ini: ‘(Aset - Kewajiban) : jumlah saham yang beredar/unit penyertaan’
Istilah lain yang perlu dipelajari setelah NAV adalah unit penyertaan (UP). UP reksadana sederhananya adalah satuan kepemilikan reksadana. UP reksadana berbeda dengan kepemilikan saham yang dihitung berdasarkan jumlah lot yang dibeli investor.
Karena suatu produk reksadana bisa berisikan beberapa aset investasi (surat berharga, saham, dan lain-lain), maka satuan kepemilikannya berbeda dengan investasi saham biasa. Bisa dikatakan, UP merupakan bukti keikutsertaan investor dalam produk reksadana.
Jika investasi saham diperjualbelikan dalam bentuk lot, maka reksadana diperjualbelikan dalam satuan unit. Jumlah UP mengindikasikan disukai atau tidaknya suatu produk reksadana.
Demikianlah ulasan singkat tentang NAV reksadana. (NKK)