Market Watch
Last updated : 15:15 WIB 21/03/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,691.61
  • +79.12
  • +1.2%
  • LQ45
  • 929.99
  • +14.42
  • +1.58%
  • IDX30
  • 485.28
  • +7.75
  • +1.62%
  • JII
  • 560.74
  • +5.66
  • +1.02%
  • HSI
  • 20,049.64
  • +458.21
  • +2.34%
  • NYSE
  • 14,741.08
  • -244.87
  • -1.63%
  • STI
  • 3,219.28
  • -1.70
  • -0.05%
Currencies
  • USD-IDR
  • 15,339
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 1,953
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 970,835
  • -0.52%
  • -5,050
  • Minyak
  • 1,047,040
  • +0.92%
  • +9,510

Newbie Harus Tahu Apa Itu Saham Gorengan, Ini Ciri-cirinya

Market news
Rista Rama Dhany
07/02/2021 17:30 WIB
Kaum milenial mulai melirik investasi pasar saham. Namun, bila tidak hati-hati maka bukannya untung malah boncos alias rugi.
Newbie Harus Tahu Apa Itu Saham Gorengan, Ini Ciri-cirinya
Newbie Harus Tahu Apa Itu Saham Gorengan, Ini Ciri-cirinya

IDXChannel - Kaum milenial mulai melirik investasi pasar saham. Namun, bila tidak hati-hati maka bukannya untung malah boncos alias rugi. Salah satunya terjebak membeli saham yang lagi digoreng atau saham gorengan.

Apa itu saham gorengan? Apakah ada emiten yang usahanya gorengan? Berdasarkan catatan IDXChannel, Saham Gorengan adalah saham yang naik/turunnya harga saham yang direkayasa demi mendapatkan keuntungan janga pendek.

Saham ini kualitasnya buruk bahkan berisiko tinggi merugikan para investornya. Ada oknum yang memainkan pergerakan shaam dan seolah-olah emiten tersebut memiliki fundamental yang bagus. 

Ada oknum yang memainkan pergerakan saham. Bahkan saham emiten tersebut ditawarkan dalam harga murah sekaligus memberikan iming-iming keuntungan yang besar. Newbie harus tahu ini.

Lalu bagaimana cara investor saham terutama yang baru-baru terjun ke pasar saham mengetahui saham emiten tersebut sedang digoreng-goreng sampai renyah dan terlihat menggiurkan?

Semakin hari akan semakin sulit mengetahui saham mana yang sedang digoreng, namun ada ciri-ciri khusus misalnya otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menegur bahasa gaulnya emiten tersebut disemprit oleh BEI akibat ada kenaikan harga yang ekstrem dalam dua hari berturut-turut.

Misalnya, dalam dua hari harga saham harian naik hingga 20-35% per hari. Biasanya BEI akan melakukan Auto Reject (ARA). Investor juga harus cek juga daftar emiten yang masuk dalam daftar unusual market activity (UMA). 

Emiten yang masuk daftar UMA oleh BEI ini bisa jadi pengingat bagi investor saham untuk hati-hati membeli saham tersebut. Apalagi emiten yang sahamnya masuk UMA ini dasarnya karena penguatan harga saham sudah di luar kebiasaan dan kemungkinan sahamnya lagi digoreng. 

Intinya, bagi investor saham terutama bagi yang newbie banget, hati-hati adalah salah satu faktor utama, seorang trader saham harus mampu mengukur risiko dan melakukan antisipasi sebelum bertindak saat trading saham. (RAMA)

Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.