Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin memandang positif hasil pricing tersebut karena suku bunga cukup kompetitif dengan kenaikan 70 basis poin dibandingkan surat utang sebelumnya yang terbit pada 2016.
Menurut Melvin, kenaikan suku bunga tersebut bisa dipahami mengingat suku bunga saat ini berada di level yang tinggi. Fed Rate pada 2016 berada di level 0,25-0,5 persen sementara saat ini menyentuh 4,25-4,5 persen.
Di samping itu, dia juga mengapresiasi manajamen POWR yang mengurangi nilai pokok dari USD500 juta menjadi USD350 juta. Emisi yang lebih rendah ini bakal menurunkan beban keuangan perseroan dari USD25 juta menjadi USD20 juta.
"Dari sisi kas, POWR memiliki saldo kas sekitar USD445 juta per akhir 2024, sehingga proses refinancing ini tidak memerlukan tambahan utang dan tidak akan mengganggu pembayaran dividen di masa mendatang," kata Melvin.
(Rahmat Fiansyah)