Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kinerja APBN mengalami surplus Rp4,3 triliun pada akhir April 2025.
Kondisi global yang mengarah pada pelemahan dolar AS juga dinilai memperbesar minat investor asing untuk mendiversifikasi portofolionya ke aset negara berkembang.
Tren masuknya dana asing juga ditopang oleh ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini.
"Diversifikasi aset dari AS ke negara-negara seperti Indonesia menjadi faktor penting dalam menopang pasar obligasi dan rupiah ke depan," kata dia.
(NIA DEVIYANA)