Mahendra mengatakan, jumlah investor pasar modal juga terus meningkat, terutama ritel. Saat ini, jumlah investor pasar modal mencapai 17,41 juta dengan kepemilikan investor lokal mendekati 55 persen.
"Dilihat dari segi yield untuk surat utang pemerintah maupun juga dari segi peningkatan nilai indeks saham dapat disampaikan bahwa untuk Indonesia yang memiliki Sovereign Rating BBB (stable) sangat menjanjikan dengan imbal hasil yang menarik," ujarnya.
Menurut Mahendra, daya tarik pasar keuangan Indonesia masih kuat jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini terlihat dari imbal hasil SBN 10 tahun yang berada di level 6,39 persen per Agustus 2025 sementara return saham mencapai 11,56 persen.
"Sekalipun demikian jika dilihat dari nilai Price to Earning Ratio (PER) untuk 2025 Indonesia tetap yang paling menarik karena masih sangat undervalued," kata Mahendra.
(Rahmat Fiansyah)