“Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun, yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan,” tutur Inarno.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,87% ke level 7.080,74 pada November 2023. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Oktober lalu yang berada di level 6.752,21.
Sementara itu, tekanan outflow non-resident mereda, meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun secara month to date. Secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36% dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun. Beberapa sektor pada November masih menguat di antaranya teknologi, infrastruktur dan keuangan.
(SAN)