Taksonomi hijau merupakan klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Ini bersifat fleksibel, dinamis, dan berdasarkan pada pengalaman industri dan ilmu pengetahuan masing-masing. Taksonomi hijau dapat membantu mengarahkan investasi ke sektor-sektor yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Mahendra mengharapkan adanya kemajuan pasar modal di tanah air terutama menyangkut aspek keberlanjutan bagi perusahaan tercatat.
Indonesia -yang merupakan negara dengan PDB tertinggi se-ASEAN- dinilai memiliki peran aktif dalam memimpin gagasan, terobosan, serta rumusan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya berkaitan terkait transisi energi.
"Ini poin sangat penting yang mau saya sampaikan, bahwa perubahan besar dalam konteks pembangunan berkelanjutan, komitmen kuat dunia mencegah perubahan iklim telah direspons sangat tepat, Di situlah kepemimpinan Indonesia tahun 2023 terefleksikan kuat di pasar ASEAN," tegas Mahendra.