Buku tersebut memuat berbagai aspek teknis dan regulatif perdagangan karbon, mulai dari kebijakan, peran kelembagaan, hingga kewenangan OJK dalam pengawasan dan pengembangan bursa karbon.
Selain itu, buku ini juga mengulas mekanisme penerbitan unit karbon, sistem registri nasional, serta risiko seperti fraud, misstatement, dan greenwashing yang mungkin timbul dalam perdagangan karbon.
“Kami berharap bahwa pemahaman mengenai seluruh alur dalam perjalanan pasar dan bursa karbon ini dapat dimengerti dengan baik oleh para pemangku kepentingan terkait,” kata Mahendra.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman turut menyambut baik peluncuran buku tersebut. Dia menilai inisiatif ini sebagai bentuk konkret OJK dalam mendukung pertumbuhan perdagangan karbon nasional yang terukur dan kredibel.