Oei Allan mengungkapkan, di tahun lalu perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi. Oleh karena itu, di tahun 2023 ini perseroan optimistis akan peluang bisnis yang semakin cerah.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan tercatat naik 32,96% menjadi Rp1,09 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp825,01 miliar. Adapun, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp23,63 miliar serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp105,94 miliar.
Sementara itu, hingga akhir Desember 2022, total nilai aset JTPE tercatat sebesar Rp1,56 triliun, tumbuh 28,95% dari akhir Desember 2021 yang sebesar Rp1,21 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp541,571 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,02 triliun.
Sebagai informasi, JTPE merupakan perusahaan penyedia solusi percetakan sekuriti mulai dari dokumen, label dan hologram, teknologi kartu yaitu kartu pembayaran, kartu sekuriti, kartu reguler dan Biro Personalisasi, percetakan komersial berupa dokumen bisnis, promoplus, gameplus, dan label premium serta penyediaan teknologi informasi.
Saat ini, perseroan memiliki empat pilar bisnis yaitu pembayaran, identitas, perlindungan merek, dan juga percetakan komersial.
(DES)