Apabila benar terjadi, kebijakan itu bakal menjadi pengurangan produksi terbesar grup sejak penurunan permintaan yang dihantam oleh Covid-19 pada 2020.
"Pengurangan pada skala ini akan secara signifikan memperketat pasar," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Amerika Serikat mendorong produsen OPEC+ untuk tidak melanjutkan pemangkasan besar-besaran di tengah upaya Presiden Joe Biden untuk mencegah kenaikan harga bensin AS.
Dampak pengetatan pasokan dinilai akan terbatas lantaran sejumlah negara anggota OPEC+ telah memompa minyak jauh di bahwa kuota yang ada. Sebagai catatan, pada Agustus, OPEC+ meleset dari target produksinya sebesar 3,58 juta barel per hari.