Peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batu bara ini, lanjut Vincent, tidak terlepas dari on-time performance (OTP) bongkar kereta yang jauh lebih cepat 41 menit menjadi 3,25 jam per kereta dibandingkan waktu bongkar kereta pada periode yang sama tahun lalu 4,06 jam.
Di samping itu, penggunaan bahan bakar tercatat meningkat sebesar 10,9% seiring dengan peningkatan volume angkutan batu bara.
Namun rasio penggunaan bahan bakar per metrik ton batu bara tetap lebih efisien dari 0,91 liter per metrik ton tahun lalu menjadi 0,88 liter per metrik ton pada tahun ini atau lebih efisien sebesar 3,2% secara tahunan pada periode sembilan bulan tahun ini.
Dari segmen penjualan batu bara, sampai dengan bulan September 2023, RMKE telah menjual 1,7 juta metrik ton batu bara atau menurun sebesar 7,2% secara tahunan.
Penurunan volume penjual batu bara ini juga terdampak oleh proses pemenuhan sanksi administrasi yang saat ini sedang difinalisasi oleh RMKE.
“Saat ini, target kami adalah fokus melakukan perbaikan pada operasional serta pemenuhan sanksi administrasi yang sedang dalam proses finalisasi. Dengan selesainya target tersebut, batu bara yang saat ini terhambat pada stockpile dapat langsung diangkut dan dijual, serta perseroan dapat mencapai target yang sebelumnya sempat tertunda,” imbuh Vincent.