"Hal ini juga sekaligus mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target iklim 2030 dan memenuhi kebutuhan baja, dalam upaya transisi ke energi yang lebih bersih," ujar Kimin.
Menurut Kimin, proyek kerja sama ini dipimpin oleh para ahli audit energi internasional dari pihak TÜV SÜD.
Kemitraan ini juga telah menyelesaikan audit energi komprehensif pada fasilitas produksi baja GGRP, yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta mengungkapkan langkah konkret untuk meningkatkan efisiensi energi dari pabrik.
Secara bersama, kedua pihak telah menganalisis penggunaan energi saat ini dan menemukan alternatif untuk mengurangi biaya penggunaan energi, seperti eksplorasi teknologi pembangkit listrik dari panas terbuang dan pemanasan awal (pre-heating) dari scrap sebelum diproses.
"Langkah-langkah dari audit ini mendukung komitmen kami dalam meningkatkan efisiensi energi di fasilitas pabrik dan hal operasional, dengan tujuan mengurangi semua emisi karbon operasional di pabrik GRP pada 2030 mendatang," ujar Kimin.
Melalui langkah ini, menurut Kimin, GGRP berada pada jalur yang tepat dalam upaya mencapai target net zero pada 2050, sekaligus mendukung misi pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero pada tahun 2060.