Perseroan juga melakukan pengembangan LNG Bunkering dengan target jangka pendek menuju LNG Bunkering di Bontang, untuk melayani kapal kargo logistik dari Asia Timur menuju Australia. Juga melanjutkan fasilitas LNG Break Bulking dan Iso Tank LNG Filling dan Cargo Dock Station untuk perluasan pelayanan demand industri, komersial, dan rumah tangga di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Di luar dari infrastruktur transmisi gas bumi, PGAS juga akan membangun infrastruktur untuk transportasi energi lainnya melalui pipa, yaitu membangun pipa Bahan Bakar Minyak (BBM).
Upaya ini dilakukan melalui sinergi anak perusahaan yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk membangun pipa BBM Cikampek-Plumpang dengan skema Build Maintenance-Transfer (BMT) dengan jangka waktu 10 tahun masa pengoperasian.
Rosa menuturkan, pembangunan pipa tersebut merupakan salah satu pengembangan portofolio bisnis subholding gas dalam lingkup bisnis infrastruktur khususnya transportasi energi melalui pipa.
“Saat ini kami dalam proses penyusunan Perjanjian Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang antara Pertagas dan PPN. Infrastruktur ini akan memiliki kapasitas volume sebesar 4,6 miliar liter per tahun dengan panjang 96 kilometer,” kata Rosa.