Dari sisi kinerja, laba bersih kuartal II-2025 tercatat Rp236 miliar, melonjak 45 persen secara tahunan, ditopang penjualan lahan dan rumah tinggal. Namun, secara akumulasi semester I laba Rp286 miliar relatif datar, setara 45 persen dari estimasi Sucor. Margin bersih turun ke 17 persen dari 12 persen tahun lalu akibat kenaikan beban usaha dan porsi kepentingan nonpengendali.
Sucor memperkirakan laba bersih PANI sepanjang 2025 hanya naik tipis 2 persen menjadi Rp636 miliar, dengan pendapatan Rp3,2 triliun. Margin bersih diproyeksikan turun ke 20 persen dari 22 persen di 2024.
Namun, prospek jangka panjang tetap ditopang proyek jalan tol KATARA (Kamal-Teluknaga-Rajeg) sepanjang 39 km yang diperkirakan beroperasi sebagian pada paruh kedua 2025, mempercepat akses PIK2 ke Bandara Soekarno-Hatta dan meningkatkan daya tarik kawasan.
Proyeksi Ciptadana
Sebelumnya, Ciptadana Sekuritas, dalam riset pada 22 Agustus 2025, menaikkan target harga PANI (PANI) menjadi Rp19.100 per saham dari sebelumnya Rp17.100, dengan rekomendasi beli (buy). Kenaikan ini seiring valuasi yang digeser ke 2026 dan diskon NAV lebih rendah, yakni 45 persen, mencerminkan potensi siklus naik sektor properti.
Meski penjualan pemasaran pada semester I-2025 baru 22 persen dari target tahunan, Ciptadana tetap optimistis target 2025 sebesar Rp5,3 triliun tercapai, didukung peluncuran proyek residensial dan komersial di CBD PIK2. Untuk 2026, target diturunkan menjadi Rp5,31 triliun dari Rp5,5 triliun seiring sikap lebih moderat terhadap prospek proyek niche di PIK2. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.