Dalam keterangannya, William melego 332.220.000 lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung.
Jumlah ini setara 0,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun harga penjualan rata-rata berada di level Rp78,89 per saham yang dilakukan dalam kurun waktu 9 sampai 13 Oktober 2023. Sehingga pria yang juga menjabat Komisaris GOTO ini mendapat dana segar Rp26,20 Miliar.
"Tujuan dari transaksi adalah kebutuhan penting untuk pribadi," kata William, Jumat (13/10/2023).
Menyusul transaksi ini, William masih menggenggam 20,64 miliar lembar saham GOTO atau setara 1,72 persen. Secara rinci, jumlah saham Seri A William berkurang menjadi 8.06 miliar, dari semula 8,39 miliar, sedangkan Seri B tetap berada sebanyak 12,58 miliar lembar.
Mengutip data RTI Business per 13 Oktober, tekanan jual asing pada saham GOTO juga terpantau cukup tinggi, terutama para investor asing.
Dalam tiga bulan terakhir, asing menjual saham GOTO (net sell) senilai Rp1,96 triliun di pasar reguler. Dalam sebulan terakhir, asing juga menjual Rp749,3 miliar dan dalam sepekan terakhir, asing menjual Rp95,12 miliar.
Padahal, GOTO baru saja resmi menuntaskan penambahan modal melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Dari total saham baru yang diterbitkan, induk layanan digital transportasi hingga e-commerce ini mengenggam dana Rp1,5 triliun.
Adapun dalam rencana private placement, berdasarkan keterangan manajemen, perseroan menerbitkan 17.045.733.334 saham Seri A, dengan harga pelaksanaan Rp90 per saham.
"Tanggal pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Oktober 2023," kata manajemen, Kamis (12/10). (ADF)