IDXChannel - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) bersama negara-negara pendukungnya, termasuk Rusia, mengaku tengah memantau perkembangan fluktuasi harga minyak yang terjadi di pasar dunia.
Lewat pemantauan tersebut, kelompok negara-negara penghasil minyak itu ingin memastikan bahwa pasar minyak internasional ke depan dapat tetap seimbang dan stabil tanpa ada munculnya gejolak yang tidak diperlukan di pasar.
"Perlu ada keseimbangan (pasar). Kami tidak ingin (terjadi) kenaikan tajam harga minyak, atau justru keruntuhan," ujar Menteri Perminyakan Irak, Ihsan Abdul Jabbar, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/9/2022).
Terbaru, harga minyak dunia terpantau turun menjadi USD2 per barel, pada Senin (26/9/2022). Penurunan ini merupakan yang terendah sejak sembilan bulan terakhir, yang dipengaruhi oleh sentimen penguatan dolar AS.
"Kami memasuki periode yang menantang. Faktor global menyebabkan penurunan harga minyak. Yang paling penting adalah pertumbuhan yang lebih rendah dan tingkat inflasi yang lebih tinggi," tutur Jabbar.
OPEC+ sendiri telah meningkatkan produksi minyak untuk meringankan rekor pemotongan yang dilakukan pada tahun 2020 akibat penurunan permintaan saat pandemi.
Namun beberapa bulan terakhir, OPEC+ justru gagal meningkatkan produksi minyak karena investasi sektor minyak berkurang ditambah kerugian produksi yang terjadi di Rusia. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana