sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Antisipasi Pengumuman Inflasi, Wall Street Dibuka Koreksi

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
13/11/2023 21:56 WIB
Pelaku pasar mengantisipasi rilis pengumuman inflasi dengan aksi jual di tengah ketidakpastian ekonomi.
Pasar Antisipasi Pengumuman Inflasi, Wall Street Dibuka Koreksi (Foto: MNC Media)
Pasar Antisipasi Pengumuman Inflasi, Wall Street Dibuka Koreksi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada Senin (13/11/2023). Pelaku pasar mengantisipasi rilis pengumuman inflasi dengan aksi jual di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Sejumlah data makro lainnya bakal diumumkan pekan ini sebagai petunjuk membaca kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,13% menjadi 34.238,40, S&P 500 melandai 0,28% di 4.403,05, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,41% di level 13.742,13.

Amerika Serikat akan mengumumkan tingkat inflasi pada Selasa depan (14/11/2023), yang diperkirakan turun menjadi 3,3% pada bulan Oktober, dari 3,7% pada periode sebelumnya. 

Namun, inflasi inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi diproyeksikan tidak berubah dari bulan sebelumnya.

"Jika secara tahunan inflasi terus menunjukkan penurunan, maka hal itu menunjukkan fakta bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada Desember mendatang," kata Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (13/11/2023).

Sejumlah indeks pasar modal AS mengalami rebound cukup kuat sepanjang bulan ini, dipicu musim pendapatan yang cukup baik dari perkiraan, sekaligus harapan bahwa suku bunga AS bakal mencapai puncaknya.

Dari sisi surat utang, patokan imbal hasil atau yield Treasury bertenor 10 tahun cukup stabil di level 4,640%, mendekati puncak tertinggi 16 tahun terakhir. 

Kendati perusahaan pemeringkat obligasi seperti Moodys memangkas rating peringkat surat utang negara menjadi negatif, tetapi sentimen ini dinilai masih berdampak kecil terhadap pasar obligasi.

"Dengan tidak banyaknya berita makro dan kuatnya reli pasar saham sejak Jumat lalu, penurunan peringkat dan antisipasi data inflasi mendorong aksi jual hari ini," tegas Cardillo.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement