Kebijakan ini diambil karena inflasi terbukti sangat sulit dijinakkan. Banyak bank sentral bersaing dengan kenaikan harga yang hanya moderat dan perlahan, didukung oleh biaya jasa yang lebih tinggi, meliputi pengeluaran hiburan seperti tiket konser, sewa dan kamar hotel.
“Banyak negara memiliki masalah yang serupa. Pembuat kebijakan di Inggris dan zona euro menghadapi masalah inflasi yang memiliki banyak kesamaan dengan The Fed,” kata William English, mantan anggota staf The Fed dan pengajar Universitas Yale dikutip The New York Times, Senin (12/6/2023).
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) juga dijadwalkan bertemu minggu ini, namun mereka diperkirakan masih akan terus menaikkan suku bunga.
Menurut English, kebijakan suku bunga mungkin akan lebih sulit untuk diprediksi dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini karena para pengambil kebijakan mencoba menilai apakah suku bunga sudah cukup tinggi untuk memastikan ekonomi mereka cukup lambat untuk menahan kenaikan harga.
“Kita berada dalam periode di mana kita sedikit meraba-raba. Ini akan menjadi periode ketidakpastian yang cukup besar," imbuh William English.