Audi menyebut, hingga akhir tahun, peluang pendanaan melalui IPO masih penuh tantangan seiring dengan sentimen saat ini. Tendensi investor diperkirakan tetap pada aset yang low risk dan stabil.
“Pivot Fed juga masih dinamis sehingga kekhawatiran masih tinggi, khususnya untuk IPO,” kata Audi.
Berdasarkan data BEI, hingga saat ini terdapat 20 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan IPO. Sebanyak dua perusahaan masuk dalam kategori aset kecil atau di bawah Rp50 miliar, sebanyak 11 perusahaan masuk dalam kategori aset berskala sedang atau antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Serta, tujuh perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.
Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO, sebanyak empat perusahaan berasal dari sektor keuangan. Kemudian, masing-masing tiga perusahaan dari sektor konsumer siklikal, sektor konsumer non siklikal dan sektor transportasi.
Selanjutnya, sebanyak dua perusahaan berasal dari sektor energi, dua perusahaan lainnya dari sektor kesehatan dan dua perusahaan lagi dari sektor teknologi, serta satu perusahaan dari sektor bahan baku.
(Dhera Arizona)