sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Nantikan Skenario Suku Bunga Fed, 75 Bps atau 100 Bps?

Market news editor Ikhsan PSP
20/09/2022 07:00 WIB
Sejauh ini pasar masih memproyeksikan Fed bakal mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin (bps), menambah poin persentase yang sama pada kebijakan sebelumnya.
Pasar Nantikan Skenario Suku Bunga Fed, 75 Bps atau 100 Bps? Foto: MNC Media.
Pasar Nantikan Skenario Suku Bunga Fed, 75 Bps atau 100 Bps? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Sentimen suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat / Federal Reserve Amerika masih menjadi bayang-bayang ekonomi global sampai saat ini.

Ketika inflasi AS periode Agustus masih memanas 8,3% year on year (yoy), lonjakan suku bunga baru dianggap dapat semakin membebani konsumsi sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Semua mata saat ini tertuju pada the Fed yang akan memutuskan kebijakan suku bunganya pada pertemuan FOMC Selasa - Rabu, 20 - 21 September 2022. Sedangkan Bank Indonesia (BI) juga bakal menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu-Kamis, 21-22 September 2022.

Sejauh ini pasar masih memproyeksikan Fed bakal mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin (bps), menambah poin persentase yang sama pada kebijakan sebelumnya. Namun, lonjakan suku bunga 100 bps kian terbuka, setelah suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang sekitar 20%

“Kita semua takut dengan skenario pengetatan yang berlebihan yang dapat menyebabkan hard landing bagi pasar,” kata Analis Market DoubleLine, Jeffrey Sherman, dilansir Reuters, Senin (19/9/202).

Di tengah gonjang-ganjing pasar global, sejumlah analis domestik memperkirakan pasar dalam negeri masih tetap optimis menantikan hasil FOMC Fed dan RDG BI. Hal ini terlihat dari aktivitas dana di pasar investasi baik SBN maupun saham yang menunjukkan hal yang positif pada akhir pekan lalu.

Founder Galeri Saham, Rio Rizaldi mengatakan pelaku pasar masih cenderung wait and see melihat dua hajatan besar itu. Rio menilai wacana suku bunga bukan menjadi isu utama, tetapi justru dampaknya.

"Pelaku pasar justru melihatnya ke arah setelah pertemuan itu, , dampaknya bagaimana, dan itulah yang jadi konsen sekarang, karena bulan demi bulan wacara masih sama," kata Rio dalam Session Closing IDX, Senin (19/9).

Apabila suku bunga Fed di kisaran 75 bps, Rio memprediksi BI bakal ikut mengerek suku bunga sebesar 25 bps. Kendati demikian, dirinya optimis pasar bakal meresponsnya dengan positif mengingat kebijakan dua otoritas itu hadir untuk meredam inflasi.

"Pada dasarnya pelaku pasar masih optimis dengan arah ekonomi kita ke depan," tandasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement