Tantangan Kebijakan BOJ Hingga Risiko Resesi
Bank of Japan (BOJ) baru saja mengumumkan gubernur barunya pada Selasa (14/2). Kazuo Ueda terpilih sebagai gubernur BOJ menggantikan Haruhiko Kuroda yang masa jabatannya akan berakhir pada 8 April mendatang. Ia mantan anggota dewan Kebijakan Bank of Japan berusia 71 tahun dan seorang akademisi di Universitas Wanita Kyoritsu.
Data pertumbuhan ekonomi Jepang yang lemah ini menyebabkan BOJ memiliki tugas rumit. Kazuo Ueda digadang memiliki misi untuk menormalkan kebijakan ultra-longgar BOJ tanpa menggagalkan pemulihan ekonomi yang rapuh.
Sebelumnya, BOJ menetapkan kebijakan ultra longgar atau ultra-easy policy di tengah banyak bank sentral dunia melakukan pengetatan dalam hal kenaikan suku bunga.
BOJ memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya menjelang akhir bulan lalu. Kebijakan ini menentang ekspektasi pasar bahwa kenaikan inflasi dapat memaksa bank sentral untuk menjauh dari suku bunga rendah.
BOJ mempertahankan target kontrol kurva imbal hasil atau yield curve control (YCC) tidak berubah. BOJ menetapkan kebijakan suku bunga jangka pendek pada posisi ultra-dovish mencapai minus 0,1% dan suku bunga Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun berada di level 0%.