Kebijakan YCC merupakan pilar utama upaya bank sentral untuk menjaga suku bunga tetap rendah dan mendorong perekonomian.
Keputusan mengejutkan ini sempat membuat yen jatuh terhadap dolar AS. Yen sempat nyungsep ke level 2,7% terhadap dolar AS setelah pengumuman BOJ tersebut.
Berdasarkan data terbaru pertumbuhan ekonomi, pembuat kebijakan berharap pemulihan konsumsi, yang didorong oleh tabungan yang terakumulasi selama pandemi, akan bertahan cukup lama untuk menaikkan upah dan meredam pukulan pada rumah tangga dari kenaikan biaya makanan dan bahan bakar.
Dengan inflasi melebihi target BOJ 2%, prospek ekonomi dan upah akan menjadi kunci seberapa cepat bank sentral dapat menghentikan program stimulus besar-besaran ini.
"Mungkin sulit bagi BOJ untuk menormalkan kebijakan ultra-longgar tahun ini karena ekonomi luar negeri melambat. BOJ mungkin harus menunggu paling cepat hingga tahun fiskal 2024," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.