"Kami dapat merevisi prospek menjadi stabil jika leverage tetap tingkat yang sepadan dengan kategori peringkat saat ini karena SMGR menimbulkan utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh prospek pendapatan yang lebih tinggi atau profitabilitas yang lebih lemah dari yang diharapkan karena kenaikan biaya input yang signifikan atau kekuatan penetapan harga yang lebih lemah," jelas Pefindo.
SMGR merupakan produsen semen terbesar di Indonesia, dengan 52,7 juta unit ton kapasitas terpasang domestik per 30 Juni 2022, dengan pangsa pasar domestik sebesar
48%.
Semen Indonesia memiliki delapan pabrik semen terintegrasi di Indonesia melalui anak perusahaan utama, berlokasi di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan. SMGR menawarkan berbagai macam semen produk, seperti Portland biasa (OPC), komposit Portland (PCC), Portland Pozolan (PPC), campuran khusus (SBC), batu super (SMC), sumur minyak (OWC), campuran Portland, dan semen putih.
SMGR juga memproduksi kantong semen dan beton siap pakai. Hingga 30 Juni 2023, pemerintah Indonesia memegang 51,2% saham SMGR, sisanya dimiliki oleh publik.
(DES)