Sekretaris Perusahaan MITI, Sugeng Wahono mengatakan, peningkatan aset dan ekuitas di 2023 tidak lepas dari kinerja perseroan sepanjang 2023 yang melanjutkan tren positif di 2022.
“Sedangkan penurunan pada sisi kewajiban tidak terlepas dari standarisasi dokumen penagihan dari pemasok, sehingga verifikasi dokumen dan pembayaran yang dilakukan perseroan menjadi lebih cepat,” kata Sugeng dalam keterangan resminya, Rabu (27/3/2024).
Dalam rangka diversifikasi usaha dan pertumbuhan berkelanjutan ke depan, lanjut Sugeng, pada 7 Juli 2023, perseroan bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis energi baru terbarukan (EBT) tenaga surya yang ramah lingkungan.
“Melalui nota kesepahaman ini, MITI, SANY dan EFL akan menggali potensi bisnis EBT pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau Solar Farm,” ujar Sugeng.
Di 2024, perseroan terus mencari peluang baru untuk menggenjot pertumbuhan kinerja, baik secara organik maupun anorganik. Untuk meningkatkan pertumbuhan secara organik, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp30 miliar untuk pengadaan kapal.