Pada semester I-2025, SIDO mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 3,57 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp1,83 triliun.
Seluruh segmen bisnis SIDO mengalami pelemahan, dengan penurunan tertinggi terjadi pada segmen farmasi sebesar 5,06 persen YoY, disusul makanan dan minuman turun 4,22 persen, serta jamu dan suplemen turun 3,07 persen.
Meski demikian, kinerja kuartalan SIDO menunjukkan perbaikan. Laba bersih SIDO meningkat signifikan 57,78 persen quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp368 miliar pada kuartal II-2025, seiring kenaikan pendapatan 31,74 persen QoQ menjadi Rp1,04 triliun.
Heru menilai lonjakan tersebut bersifat musiman dan belum mencerminkan pemulihan struktural pada daya beli masyarakat.
Katalis akhir tahun
Phintraco mencatat, proyeksi kinerja SIDO akhir tahun didasarkan pada perkiraan permintaan yang membaik di paruh kedua 2025.