sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Rp269,85 Miliar di Kuartal I-2022

Market news editor Anggie Ariesta
18/04/2022 10:53 WIB
Raihan pendapatan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2021, karena di kuartal pertama tahun ini Itama Ranoraya mampu terus meningkatkan porsi penjualan
Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Rp269,85 Miliar di Kuartal I-2022 (FOTO:MNC Media)
Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Rp269,85 Miliar di Kuartal I-2022 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)  di kuartal I tahun 2022 berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp269,85 miliar. 

Nilai tersebut meningkat 18% (YoY) dibandingkan total pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp228,17 miliar.

Direktur Utama IRRA, Heru Firdausi Syarif mengatakan, raihan pendapatan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2021, karena di kuartal pertama tahun ini Itama Ranoraya mampu terus meningkatkan porsi penjualan untuk non-pemerintah baik dari korporasi dan juga retailer. 

"Naiknya porsi Non-Pemerintah tersebut membuat distribusi pendapatan kami secara kuartalan semakin membaik dalam 2 tahun terakhir. Jika di tahun 2019 dan 2020 porsi penjualan kuartal I hanya dibawah 5%, pada tahun 2021 porsinya sudah naik menjadi 17% dan di tahun ini pendapatan di 1Q2022 meningkat 18%," ujar Heru dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, Senin (18/4/2022).

Adapun segmen produk Diagnostik In Vitro menyumbang 92% terhadap total pendapatan, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 99%. Meskipun turun secara porsi, namun produk Diagnostik In Vitro masih tumbuh 10% (YoY) di kuartal I 2022. 

Segmen Alat Kesehatan Non Elektromedik yang berisi produk Jarum Suntik Oneject di 1Q2022 tumbuh 872% (YoY) atau menyumbang 7% terhadap total pendapatan. Pendapatan lain-lain yang berisi produk-produk baru seperti Avimac, BD, HMD dll menyumbang 1% terhadap total pendapatan.

Tahun ini, secara organik Perseroan terus memaksimalkan penjualan produk-produk barunya seperti Rapid Test untuk penyakit menular seperti untuk test HIV, Sifilis, HBsag, HCV, Hepatitis, DBD Dengeu, Salmonela, Malaria dan penyakit menular lainnya. 

Sepanjang kuartal I 2022, penjualan Rapid Test untuk penyakit menular membukukan penjualan sebesar Rp19,5 miliar atau sudah mencapai 33% dari penjualannya di sepanjang tahun 2021. Selain Rapid Test penyakit menular, produk baru lainnya seperti imunomodulator Avimac, Alat penyimpan Vaksin yang telah memiliki standar WHO milik Vestfrost perusahaan asal Swedia, Produk BD Bard milik Becton Dickinson yang merupakan balon pembuluh darah yang diperlukan untuk penyakit-penyakit yang mengalami penyumbatan darah. 

Bahkan tahun ini, Perseroan akan kembali merilis produk baru di segmen Diagnostik In Vitro milik prinsipal alat kesehatan global. Sementara terkait dengan proses transformasi bisnis, sampai saat masih terus berjalan. 

Masuknya penawaran dari beberapa Investor strategis dalam pelaksanaan transformasi bisnis Perseroan membuat proses penentuan metode dan tahapan pelaksanaannya masih terus berlangsung untuk merumuskan kolaborasi yang optimal. 

“Tidak ada perubahan, kami tetap komitmen untuk menyelesaikan transformasi bisnis masuk ke sektor manufacturer, kami melihat ini merupakan lompatan yang besar, sehingga tawaran kolaborasi dari beberapa investor strategis menjadi opsi yang baik, apalagi untuk target menjadi pemain global di sektor Healthcare,” tutup Heru.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement