sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pendapatan Minus, Garuda Hanya Operasikan 50 Pesawat

Market news editor Suparjo Ramalan
10/06/2021 09:39 WIB
Selain menunggak gaji karyawannya, saat ini Maskapai Garuda Indonesia hanya mengoperasikan 50 unit pesawat karena setiap bulan terus merugi.
Pendapatan Minus, Garuda Hanya Operasikan 50 Pesawat (FOTO: MNC Media)
Pendapatan Minus, Garuda Hanya Operasikan 50 Pesawat (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) makin memprihatinkan, selain menunggak gaji karyawannya, saat ini Garuda hanya mengoperasikan 50 unit pesawat karena setiap bulan terus merugi.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menyebut, ada sejumlah tindakan yang dilakukan pemegang saham saat ini. Misalnya penundaan pembayaran, pengembalian sejumlah armada kepada lessor. 

Pemerintah pun tengah melakukan kajian bersama penasehat atau tim konsultan keuangan untuk membahas skema restrukturisasi dengan kreditur Garuda Indonesia. 

"Saat ini beroperasi minimum sekitar 50-an pesawat, kita harus mengambil tindakan yang drastis, maka ini tinggal tunggu waktu karena cash flow terbatas, setiap bulan minus, kami sedang lakukan kajian dengan para advisor untuk mengambil tindakan dengan kreditur," ujar Tiko sapaan akrab Kartika dikutip, Kamis (10/6/2021).

Dia memaparkan, selama ini manajemen juga sudah melakukan penundaan pembayaran baik ke lessor, maupun perusahaan pelat merah lain seperti PT Angkasa Pura. 

Dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6/2021), penundaan pembayaran juga dilakukan  untuk tunjangan atau gaji karyawan Garuda. Dimana, gaji yang belum dibayar per 31 Desember 2020 sebesar 23 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 327,9 miliar.

Kemudian, adanya pergantian kode PK atau Indonesia menjadi VQ atau Bermuda. Artinya, pesawat yang disewa  maskapai penerbangan nasional tersebut sudah dikembalikan kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat. Perkara itu karena Garuda Indonesia menunggak biaya leasing atau sewa guna usaha.

"Selama ini dilakukan penundaan pembayaran Garuda, sperti ke lessor, maupun BUMN lain termasuk Angkasa Pura, ditunda pembayaran, lessor-lessor ini meng-grounded pesawat ya,  yang tdk dibayar leasingnya, call sign ganti karena di grounded oleh lessor," kata dia. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement